Bali yang terkenal sebagai Pulau Dewata memang mempunyai berbagai
macam keunikan, selain pemandangan dan adat istiadat yang unik juga
masyarakat Bali selalu percaya dengan apa yang mereka yakini. Meski
kadang masyarakat menganggap sebagai hal-hal aneh, namun justru karena
kepercayaan yang kuat dan tak mudah luntur oleh derasnya perkembangan
jaman itulah yang membuat Bali menjadi unik.
Wanita Bali pada umumnya sangat setia pada pasangannya termasuk
ketika ia harus berpindah agama sekalipun mengikuti keyakinan suaminya.
Ini karena sistem paternalistik yang sangat kuat. Ketika memutuskan
untuk menikah, wanita Bali sudah terikat dengan suaminya dan kewajiban
orang tua maupun haknya sebagai anak di dalam keluarga telah lepas.
Sepenuhnya ia menjadi tanggung jawab suami dan keluarga suaminya. Oleh
karena itu wanita Bali beranggapan bahwa mengabdi pada suami adalah
surganya.
Penduduk Bali jarang ada yang melakukan kejahatan seperti mencuri,
merampok, mencopet dan sebagainya. Karena menurut mereka, melakukan
kejahatan seperti itu sama saja dengan menjahati rumah sendiri, keluarga
sendiri dan diri sendiri. Adanya hukum karmapala dan kepercayaan
tentang reinkarnasi (kehidupan yang abadi setelah mati) membuat mereka
akan berpikir 1000 kali untuk melakukan kejahatan terutama di lingkungan
sendiri.
Di Bali kasus perceraian dan poligami sangat rendah. Ini karena
mereka harus melalui serangkaian upacara yang cukup rumit bila harus
melakukan perceraian. Sama saja ketika seseorang harus menikah
lagi.Karena upacara pernikahan menurut agama Hindu merupakan upacara
keagamaan yang cukup besar, rumit dan melibatkan semua keluarga, kerabat
dan lingkungan. Keluarga besar jarang ada yang mau menggelar pesta
pernikahan di keluarga untuk yang kedua kalinya untuk satu orang
mempelai yang sebelumnya telah pernah menikah. Bagi mereka itu adalah
peristiwa yang memalukan.
Sistem kasta (sudra, waisya, ksatria, brahmana) di Bali saat ini
dipandang lebih kepada besar kecilnya peran dan fungsi seseorang pada
pekerjaan atau pengabdiannya kepada orang banyak. Meskipun ia datang
dari kasta paling rendah atau Sudra, tetapi jika dia bisa menjadi
pemimpin yang baik di masyarakat maka kastanya akan terangkat dan lebih
dipandang daripada kasta yang lebih tinggi namun tidak punya peran
apa-apa. Kasta sudah tidak lagi menentukan kelas sosial secara kultural,
tetapi lebih kepada penyesuaian struktural.
Hampir setiap halaman rumah orang Bali selalu ada pohon Kamboja dan
berbagai macam bunga lainnya, karena kamboja adalah tanaman khas orang
Bali, bunga kamboja dan bunga lainnya merupakan salah satu perangkat
yang harus adaĆ pada ritual keagamaan saat mereka melakukan sembahyang
selain unsur air dan api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar